Tugas Manajemen Strategi Analisis Perusahaan


Sejarah
PT. J.CO Donuts and Coffee didirikan oleh Johnny Andrean yang sebelumnya terkenal sebagai pengusaha salon yang sukses. Tak kurang dari 168 jaringan salon dan 41 sekolah salon dimilikinya, namun insting sang penata rambut kemudian membawanya terjun ke bisnis makanan. Sejak tahun 2003 ia aktif mengembangkan J.CO.  J.CO diilhami dari donat USA. Johnny yang sering melakukan perjalanan bisnis ke USA, mendapatkan kesempatan menikmati berbagai jenis donat dengan rasa dan keunikan yang berbeda. Pada mulanya, ia ingin membeli waralaba suatu jaringan pemasaran donat USA, tetapi ia mendapatkan beberapa keterbatasan pada produknya. Keterbatasa itu ada pada bahan baku dan kelemahan dalam pengendalian kualitas.
Jadi, dengan demikian Johnny memutuskan untuk mengembangkan produksi donatnya sendiri tanpa harus membeli francise donat dari USA. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna sebagaimana yang pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada mutu bahan baku dan proses produksi.
            J.CO adalah produk dalam negeri dengan menggunakan konsep dari luar negeri dan disempurnakan dengan modernisasi dan kualitas terbaik. Yaitu sebuah gerai toko donat dengan konsep, bentuk dan rasa yang mirip dengan gerai donat USA. Johnny sejauh ini telah mengamati bahwa tidak ada satu pun gerai donat di Indonesia yang mempunyai konsep dapur terbuka, karenanya ia memulainya di J.CO. Maka, selain mempunyai rasa yang berbeda, konsep toko juga dibuat sebagai dapur terbuka sehingga konsumen-konsumen dapat melihat berbagai atraksi dalam pembuatan donat, dari mencampurkan bahan-bahan sampai menjadi donat siap dijual.
            Pada 26 Juni 2005, J.CO mulai beroperasi pertama kali di Supermal Karawaci, Tangerang dan kemudian langsung membuka outlet sebanyak-banyaknya. Dalam waktu setahun, J.CO telah punya 16 buah gerai.Tujuh gerai terdapat di Jakarta dan sisanya di Bandung, Surabaya, Makassar, dan Pekanbaru.
            J.CO.Donuts sejatinya bukan pionir di industri kafe berbasis menu kue donat di Indonesia, sebelumnya sudah ada Dunkin Donuts. Namun sejak masuk ke pasar pada pertengahan 2005, J.CO Iangsung menjadi buah bibir, mengalahkan popularitas sang incumbent Dunkin Donuts, dan membukukan pertumbuhan penjualan yang tinggi.

Filosofi Logo
Beberapa mengatakan logo J. CO Donuts & Coffee mirip dengan logo Starbucks. Batas melingkar mungkin sama, tapi bukan merek dagang. J CO Donuts & Coffee menggunakan simbol Merak dalam logo mereka. Merak di sini melambangkan keindahan, elegan, lembut dan keabadian. Keindahan dan kelembutan tercermin dari rasa dan bentuk donat. Sementara keabadian dapat dilihat dari loyalitas konsumen yang bersedia berdiri dengan antrian panjang di toko-toko untuk mendapatkan donat favorit mereka

Visi dan Misi
Visi:
  1.    /. Membentuk J.CO Donuts & Coffee sebagai International Premium Donuts and Coffee Brand terkemuka
  2.           Menjadi trend-setting lifestyle dalam donuts and coffee brand
  3.           Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang-orang yang tepat dalam meraih cita-cita mereka.
Misi:

  1.         Menyediakan kualitas premium donat dan kopi
  2.          Mendorong karyawan dalam meraih cita-cita
  3.          Menempatkan pelanggan sebagai prioritas
  4.          Berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan sungguh-sungguh
  5.          Menyediakan tempat yang sempurna untuk bersantai 
  6.          Memperlakukan setiap orang dengan hormat dan bermartabat 

Produk
J.CO Donuts & Coffee hadir di tengah masyarakat dengan beberapa jenis produk yang ditawarkan. Produk-produk yang dimaksud meliputi donat, kopi, cokelat, serta produk terbarunya, yogurt. Setiap donat diberi nama kreatif sesuai dengan topping dan rasa. Ini menciptakan sebuah keunikan dan mudah mengingat nama, Sebagai contoh, Cheese Me Up adalah nama untuk donat dengan keju meleleh di atas. Tira Miss U adalah nama dari donat dengan topping tiramisu.
Tujuan           
  1. ·  Untuk memenuhi kebutuhan konsumen berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau ciri kepribadian lainnya.
  2. ·         Untuk memperluas pasar serta tidak mengenal tingkat pemakaian.
  3. ·         Untuk memposisikan diri sebagai produk life style
Sasaran
  1. ·         J.CO Donuts & Coffee saat ini tak hanya di Indonesia, akan tetapi juga meluas ke negara lain seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Australia. Ke depannya J.CO Donuts & Coffee akan go international untuk memperluas pasar. J.CO Donuts & Coffee cenderung menyasar wilayah urban pernegara minimum 30 outlet pada tahun 2020
  2. ·         Masuk ke benua eropa untuk memperluas waralabanya dengan membuka setidaknya 5 outlet di London pada tahun ini
  3. ·         Membuat jenis produk makanan yang baru di tahun ini

Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi  berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi, berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Sthrengths) dan peluang (Opportunities), dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Internal
Sthrengths
1. JCO donuts and coffee adalah hasil dari inovasi produk dan penyesuaian dari trend pasar

2. Jumlah gerai sudah tersebar luas di berbagai kota di Indonesia


3. Kualitas dari produk diakui terjaga dan aman dikonsumsi


4. Gerai yang terletak di tempat yang strategis





Weakness
1. Harga yang ditetapkan kurang menjangkau untuk kalangan menengah ke bawah


2. Hanya ada satu kasir di setiap gerai


3. Tidak ada drive-thru dan layanan pesan antar


4. Tempat yang biasa disediakan kurang luas





Eksternal
Opportunity
1. Membuka kesempatan orang untuk berwaralaba franchise






2. donat dengan konsep, bentuk dan rasa yang mirip dengan gerai donat USA


3. Dari sisi harga J.CO.cukup kompetitif.J.CO. memakai strategi experiential marketing lewat konsep
 open kitchen-nya.

Threats
1. banyak jenis waralaba sejenis









2. café dengan konsep seperti jco sudah banyak dan ada bahkan tidak jauh dari jco sendiri


3. pelayanan dari karyawan yang perlu ditingkatkan








Analisis SMART

S : Specific (spesifik). Tujuan program secara detail dan focus
“Membentuk J.CO Donuts & Coffee sebagai International Premium Donuts and Coffee Brand terkemuka. Dari visi tersebut sudah jelas bahwa tujuan dari produk dan brand ini menjadi brand premium yang dapat bersaing di pasar internasional.”
M : Measurable (terukur). Pastikan bahwa tujuan program bisa diukur atau diprediksi berapa lama dapat dicapai.
“Hal ini terbukti dengan pencapaian JCO Pada 26 Juni 2005, mulai beroperasi pertama kali di Supermal Karawaci, Tangerang dan kemudian langsung membuka outlet sebanyak-banyaknya. Dalam waktu setahun, J.CO telah punya 16 buah gerai.Tujuh gerai terdapat di Jakarta dan sisanya di Bandung, Surabaya, Makassar, dan Pekanbaru.”
A : Achievable (bisa dicapai). Rencanakan program kegiatan yang  kita yakin bisa dilaksanakan dan dicapai  
“Selain mempunyai rasa yang berbeda, konsep toko juga dibuat sebagai dapur terbuka sehingga konsumen-konsumen dapat melihat berbagai atraksi dalam pembuatan donat, dari mencampurkan bahan-bahan sampai menjadi donat siap dijual.”
R : Realistic. Bikin kegiatan yang mengacu pada potensi dan kondisi objektiv maupun subjektiv yang kita miliki
“Johnny memutuskan untuk mengembangkan produksi donatnya sendiri tanpa harus membeli francise donat dari USA. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna sebagaimana yang pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada mutu bahan baku dan proses produksi. J.CO. membuat donat yang tidak mengenyangkan, lebih tipis dan teksturnya lebih lembut, bisa dimakan kapan saja dan dimana saja. Donat yang ada di pasar sebelumnya, porsinya cenderung lebih besar dan mengenyangkan.”
T :  timebound (batasan waktu). Buatlah deadline waktu untuk setiap tujuan dan program kegiatan
“Setiap usaha pasti memiliki target tahunan dan bagaimana strategi pencapaiannya, dilihat dari kesuksesan JCO tidak diragukan bahwa Johny chairman sangat memperhatikan hal ini, sehingga perusahaan yang ia kelola bisa berkembang dan bersaing di pasar internasional. Tidak menutup kemungkinan bahwa brand ini dapat menyentuh pasar di Eropa maupun Amerika yang sudah terlebih dahulu memiliki brand sejenis.”

Daya Saing
         Dunkin Donuts mengambil peran yang sangat besar dengan produk utamanya Donuts. Cita rasa yang khas dan lezat membuat perusahaan yang didirikan oleh William Rosenberg di Amerika Serikat itu sempat menguasai pasar donat pada masanya. Dengan pilihan rasa yang bermacam-macam Dunkin menciptakan inovasi pada tampilan setiap produk donatnya dan memberikan gebrakan di tengah sedikitnya ragam jenis donat yang beredar. Tidak dapat dipungkiri Usaha franchise-nya pun berkembang dengan pesat di seluruh dunia termasuk Indonesia.
          Ketika kembali ke Indonesia, Johny memutuskan untuk membuka toko dan gerainya sendiri dengan konsep, rasa dan bentuk yang sama dengan Dunkin Donuts. Dengan Brand J.CO  ia mencari inovasi yang tidak dimiliki dari perusahaan Dunkin Donuts , seperti konsep dapur yang terbuka sehingga konsumen dapat melihat sendiri proses pembuatan dari donat tersebut, lalu penambahan Topping pada produk donatnya.Selain itu ada beberapa faktor yang membuat J.CO lebih unggul dari Dunkin Donuts, antara lain 50 % Bahan baku donat tersebut di impor dari luar negeri seperti cokelat yang diimpor dari Belgia, Susu dari Selandia baru dan beberapa minuman yang diimpor dari Italia dan Costa Rica. Dengan itu, J.CO mendapatkan posisi sebagai  produk dengan kualitas premium di Indonesia.
        Jika dilihat dari kemajuan yang dicapai J.CO saat ini,  Johny Andrean mengambil keputusan tepat dengan mengembangkan gerainya sendiri. Pengamatan pada perusahaan sejenis terdahulu membuatnya jeli dalam melihat peluang dan inovasi pada produk yang dikembangkannya.. Johny  melakukan pengamatan, meniru dan memodifikasi produknya sehingga produknya menjadi lebih baik.

Analisis Value Chain















 
















 
Latest
Previous
Next Post »